Rumahmu (Bukanlah) Surgamu
![]() |
| sebelum..... |
![]() |
| sesudah.... |
![]() |
| sebelum..... |
![]() |
| sesudah.... |
Ada begitu banyak persoalan hidup yang menjadi begitu buruk keadaannya cuma karena lupa. Seseorang yang lupa membawa kunci mobilnya tetapi sudah keburu mengunci pintunya, sering harus mengalami soal-soal dramatis yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Seluruh acara penting seharian bisa rusak berantakan. Rencana pertemuan bisnis, makan siang dengan keluarga atau menjamu kolega, bisa cuma digantikan dengan sekadar muter-muter mencari tukang kunci.lebih tragis lagi kalau ada yang lupa mematikan kompor dirumah,baru ingat setelah ia di kantor,dengan terburu-buru ia menelpon tetangganya,sialnya tetangga yang dititipin pesan untuk mematikan kompor lupa bahwa ia mendapat amanah untuk mematikan kompor,ada lagi seorang ibu rumah tangga lupa mengawasi anaknya karena sang ibu lebih asyik chating di warnet,akibatnya si anak lepas dari pengawasan dan jatuh dari apartemenya..ini hanya sekedar contoh akibat penyakit lupa.
tidak mudah memecahkan dilema,meski untuk persoalan yang sederhana,karena definisi sederhana itu relatif,selalu berbeda antara satu dan lain kepala,sederhana bagi anda belum tentu bagi saya,misalnya saja persoalan bagaimana menghadapi tikus dan kecoa.
Puluhan klub besar seperti Manchester United, Chelsea, Liverpool, dan
Arsenal terlahir dari rahim liga paling bergengsi di dunia ini. Mereka
adalah klub yang sukses secara finansial dan prestasi. Saking suksesnya
bahkan mereka telah mendirikan sejumlah Sekolah Sepak Bola (SSB) di
sejumlah negara, termasuk Indonesia. Bagaimana dengan negara kita? janganlah bicara prestasi dulu,baru-baru ini PSSI di coret dalam daftar calon tuan rumah piala dunia 2022,sampai tulisan ini di buat saya belum "ngeh" kenapa dan bagaimana,baru mau nyalon aja udah di coret,belum lagi kisruh kongres PSSI
Coba bayangkan, seandainya kemampuan menyampaikan kritik melalui tulisan dosen kita tinggi, bisa jadi aksi jalanan yang terkesan “urakan” yang terjadi dalam aksi mahasiswa di beberapa daerah beberapa waktu yang lalu tak akan terjadi. Karena bagaimanapun, bukankah esensi dari aksi tersebut adalah menyampaikan gagasan dan aspirasi? Dan bukankah pula solusi yang disampaikan dengan kesantunan akan lebih menarik simpati dan terkesan elegan?
Saya belum baca buku tulisan orang yang dipanggil Gus Muh (GM) ini, demikian juga buku-buku beliau yang lain. Tapi saya garansi anda bahwa saya juga mungkin anda termasuk orang yang anti pelarangan buku, apalagi kalau yang melarang negara.
![]() | ||||
| berita selengkapnya disini |
| foto by detik |