mengenai judul di atas "nyalon" tidak sama artinya dengan pergi ke salon untuk perawatan diri yah..,nyalon ya nyalon ato mencalonkan diri..maaf saya tidak bisa membuat judul yang baik dan benar apa lagi seo friendly
Bukannya
mau ikut ngurus rumah tangga atau pribadi orang, cuma karena tertarik mengikuti para
celebs yang semakin banyak menghiasi wacana dan kegiatan politik di negeri ini.
Terus terang saja, secara prinsip, saya sama sekali tak punya keberatan apapun
dengan membludagnya para celebs dalam parpol, sebagai wakil rakyat seperti
Rachel Maryam calon eksekutif daerah seperti Jupe, Inul, dst, eksekutif
daerah (Dede Yusuf, Rano Karno), dll. Ini pertanda positif bahwa demokrasi
benar-benar membuka pintu bagi mereka yang punya keinginan dan kemampuan
berkiprah dalam politik.
Juga, barangkalai menjadi wahana pembelajaran bagi
warganegara yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya, sehingga
politik (dan posisi politik) tidak hanya menjadi monopoli orang-orang yang
berlatarbelakang politisi belaka. Sama juga dengan saya, yang berlatarbelakang
akademis, pernah juga mencicipi berkiprah di politik dan ternyata hasilnya
lumayan juga: di samping ada pengalaman juga bisa memberikan manfaat terhadap
konstituen, partai, dan bangsa.
Tentu semuanya punya syarat dan ketentuan. Kendati seorang celebs, tetap saja
tidak hanya modal nampang doang kalau mau jadi politisi profesional dan sukses.
Sayangnya, saya masih belum ketemu (mungkin saya keliru) satu atau dua celebs
yang bener-bener punya masa depan cemerlang dan mampu berperan cukup sentral
dalam kiprah mereka di dunia politik. Orang seperti Keke (Rieke Diah Pitaloka),
mungkin agak lain, karena sejak lama dia sudah terlibat dalam aktivisme dan
gerakan politik melalui gerakan mahasiswa, LSM, dan partai. Tapi umumnya, para
celebs yah... biasa-biasa saja dan malah melanjutkan kegemaran hanya untuk
menjadi asesoris (maaf) kendati kali ini dalam ruang politik. Kalau cita-cita
mereka hanya ingin mempertahankan kebekenan dan popularitas saja, saya yakin
akan keliru karena politik jelas berbeda dengan dunia begituan (gemerlap)!
Kehebohan Jupe sebagai calon Bupati Pacitan atau soal rencana cerai Rachel,
misalnya, menampilkan sisi yang sering menjadi sorotan publik. Kadang, sorotan
itu memang vulgar dan menampilkan kemunafikan yang ada dalam publik tentang
siapa yang boleh dan tidak boleh jadi calon eksekutif (hari gini masih bicara
soal aturan yang mau melarang orang jadi calon di pilkada dengan argumen moral
yang sangat lembek). Tapi tidak jarang, penampilan para celebs dalam wacana dan
kiprah politik juga menjadi pertanda merosotnya kualitas politik (statemen
mereka yang terkesan tanpa menggunakan pemikiran yang serius, penampilan dalam
sidang-sidang DPR yang di bawah rata-rata, dan juga kesan mereka hanya seperti
peribahasa Jawa "timun wungkuk jogo imbuh" alias cuma dipakai
sebagai tambah-tambahan saja atau votegetters.
Semoga urusan rumah tangga Rachel Maryam segera beres (apapun keputusan yang diambil), dan
bukan malah nanti (dengan alasan apapun) mengganggu kinerjanya di DPR-RI.
Demikian juga urusan Jupe yang sedang berjihad melawan gempuran kaum sok
moralis berhasil dan jangan sampai justru kaum celebs punya dalih untuk
menuding bahwa demokrasi dan politik di negeri ini cuma seolah-olah saja. Soal
menang dan kalah dalam kompetisi politik, hanyalah masalah kedua, yang perlu
mendapat perhatian utama adalah apakah demokrasi akan mampu diterapkan secara
murni dan konsekuen di negeri ini.
Ceritaku dan Cerita Alena
[Cerita Alena]
Sudah hampir 3 bulan aku berkeliling di rimba beton metropolitan,lelah,capek apalagi saat ini aku terjebak dalam benda seperti …Read More
Sms LebaranSalah satu kegiatan Lebaran yang mustahil diabaikan adalah membalas dan
mengirim SMS Lebaran. Luar biasa peran SMS ini dalam menyiapkan paket
lebara…Read More
Jaka Sembung
Terkadang ingin sekali gue bilang :"Woy..bisa diem nggak sih..!" tapi gue juga sering kok berisik.penyakit yang terkadang sering kumat adalah bicara…Read More
Safari
Kalo sebagian dari kita ada yang lagi menikmati Keong racun,sementara IHSG sedang merespon Redenominasi,sementara saya cukup merespon banyaknya iklan…Read More
Tak ada satu argumen pun yang dapat mematahkan semangat demokrasi. Maka sah-sah saja siapapun yang mau mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, misalnya, termasuk para seleb sekalipun...
selam mereka juga memiliki kapabilitas dan kuntabilitas, apanya yg keliru? hehe..Sepakat deh!
@Bahauddin Amyasi namun pertanyaan yg mendasar apakah ini salah satu bentuk kegagalan partai dalam regenerasi kader,atau hanya sekedar menjadikan artis sebagai pendulang suara untuk maju dalam pilkada,dgn mengabaikan kapabalitas serta manajemen pemerintahan
gimana ya kalau seleb nyalon,,saya komentar cuman seleb yang jadi wakil rakyat mudah2an bisa mengemban amanat rakyat kecil bukan ketenaran..banyak orang pintar di negri ini yang jujur dan bisa mengemban bukan mentenarkan bung!!! Tapi kandas dengan politik dan uang bung!!!
Memang dunia skr ini bener-2 bersaing dlm keterpurukan, ngga pejabat, ngga org biasa, ngga artis semua berlomba ingin mjdkan dunia ini hingar bingar penuh kebebasan sebebas-bebasnya, kl dilarang / tak boleh larinya pelanggaran HAM ? gmn nih ????
Ini sekaligus menjadi ujian dan kritik bagi partai politik yang belum mampu menghadirkan kader-kader terbaiknya menjadi calon pemimpin yang memenuhi eksepktasi publik.
sah2 saja bila kalangan celebritis terjun kedunia politik terlebih mereka punya "modal" popularitas & kemampuan berbicara, hanya yang perlu digaris-bawahi hendaknya janganlah bersifat instan, belum apa2 sudah dicalonkan menjadi ini & itu, seharusnya melalui tahapan2 sehingga mereka matang didunia yang baru.
mungkin banGsa kita sudah kekurangan kader2 pemimpin yang bisa dipercaya kali ya, makax ladang yang harus jadi ladang politikus pun diembat sama seleb...
jika mereka kemudian terpilih, mudah2an bisa memberikan jawaban bahwa mereka memang layak untuk nyalon. dan bukan asal nyalon...
siapapun yg mao nyaLon monggo2 mawon, tapi... ada tapinya nih. perLunya memperhatikan kembaLi kapabiLitas dari yg mao nyaLon, baik itu dari sisi yg bersangkutan u/ berkaca diri (siapakah aku?, mampukah aku?, maupun para caLon pemiLihnya jgn sampe saLah dLm memiLih org yg akan membawa keberhasiLan demokrasi di negara ini.
G' heran lah celebs 'nyalon'. La wong dunia panggung sandiwara kok, konon lagi 'panggung senayan' or 'panggung2 pemerintahan' lainnya. Bukan kah... Lucu Sekali (negri ini.!) he he he...
Tapi kalo ada guru 'nyalon' cemana..?? Request... tulis artikel na ya.. ha ha ha...
Tak ada satu argumen pun yang dapat mematahkan semangat demokrasi. Maka sah-sah saja siapapun yang mau mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, misalnya, termasuk para seleb sekalipun...
BalasHapusselam mereka juga memiliki kapabilitas dan kuntabilitas, apanya yg keliru? hehe..Sepakat deh!
@Bahauddin Amyasi
BalasHapusnamun pertanyaan yg mendasar apakah ini salah satu bentuk kegagalan partai dalam regenerasi kader,atau hanya sekedar menjadikan artis sebagai pendulang suara untuk maju dalam pilkada,dgn mengabaikan kapabalitas serta manajemen pemerintahan
Siapa tahu juga ada blogger yang 'nyalon' bagaimana?
BalasHapusgimana ya kalau seleb nyalon,,saya komentar cuman seleb yang jadi wakil rakyat mudah2an bisa mengemban amanat rakyat kecil bukan ketenaran..banyak orang pintar di negri ini yang jujur dan bisa mengemban bukan mentenarkan bung!!!
BalasHapusTapi kandas dengan politik dan uang bung!!!
sama-sama panggung sandiwara semua itu bung...
BalasHapusMemang dunia skr ini bener-2 bersaing dlm keterpurukan, ngga pejabat, ngga org biasa, ngga artis semua berlomba ingin mjdkan dunia ini hingar bingar penuh kebebasan sebebas-bebasnya, kl dilarang / tak boleh larinya pelanggaran HAM ? gmn nih ????
BalasHapusIni sekaligus menjadi ujian dan kritik bagi partai politik yang belum mampu menghadirkan kader-kader terbaiknya menjadi calon pemimpin yang memenuhi eksepktasi publik.
BalasHapusSalam ukhuwah
Celeb juga warga negara indonesia yang punya hak untuk nyalon...tapi banyak yang gak tau diri he he
BalasHapussah2 saja bila kalangan celebritis terjun kedunia politik terlebih mereka punya "modal" popularitas & kemampuan berbicara, hanya yang perlu digaris-bawahi hendaknya janganlah bersifat instan, belum apa2 sudah dicalonkan menjadi ini & itu, seharusnya melalui tahapan2 sehingga mereka matang didunia yang baru.
BalasHapusgag apa-apa selagi punya kemampuan dan bertanggung jawab !!
BalasHapusmungkin banGsa kita sudah kekurangan kader2 pemimpin yang bisa dipercaya kali ya, makax ladang yang harus jadi ladang politikus pun diembat sama seleb...
BalasHapusjika mereka kemudian terpilih, mudah2an bisa memberikan jawaban bahwa mereka memang layak untuk nyalon. dan bukan asal nyalon...
nico posting gan...
siapapun yg mao nyaLon monggo2 mawon, tapi... ada tapinya nih.
BalasHapusperLunya memperhatikan kembaLi kapabiLitas dari yg mao nyaLon, baik itu dari sisi yg bersangkutan u/ berkaca diri (siapakah aku?, mampukah aku?, maupun para caLon pemiLihnya jgn sampe saLah dLm memiLih org yg akan membawa keberhasiLan demokrasi di negara ini.
good article guys..
BalasHapuseeh, kalo jupe bneran jadi bupati, apa ga semakin tegang tuh kalo rapat..?
BalasHapus[just kidding..]
@8575663203964987758.0
BalasHapussy dukung mas..hehe
@7597863696709069575.0
BalasHapussepakat bung hendro..seprofesional apapun orangnya kalo udah lihat duit ijoo dech..hehe tp masa sih sepesimis gitu..
@5050226879003459225.0
BalasHapusbung lebond minat juga engga jadi artisnya???
@4903366400990186200.0
BalasHapuskebebasan yang bertanggung jwb ngga malanggar HAM mba..
@6379143728987657221.0
BalasHapusbisa jadi seperti itu,Parpol gagal dalam pengkaderan,shg yg muncul ya kaya gitu..jgn pilih parpol,pilihlah orangnya
@1667838801165213783.0
BalasHapusyg tau diri juga ada,yang ngga tau diri banyak..
celebs juga manusia..
@8530195163874015873.0
BalasHapustapi kebanyakan instan bung..cepat saji gitu..
@4989557239307097574.0
BalasHapussaking banyaknya yg mampu,jd bingung nyari yg bener2 mampu
@7863866610131100391.0
BalasHapuskalo mo main sinetron ya ngga usah bikin album nyanyi gitu ya sob..hehe jadi ngga dobel2 gitu
@3131520100817104990.0
BalasHapuspada akhirnya kembali ke masayarakat utk menilai,tp jgn di berikan pilihan seadanya gitu ya oom..sepakat ngga nih?hehe
@5740610215546292732.0
BalasHapusJustru ngga bikin ngantuk chi..apa lagi kalo sidang di DPR..di jamin ngga ada yg tidur di ruang sidang tuh anggota Dewan..
@5495151457356975125.0
BalasHapusndre..ok thanks
G' heran lah celebs 'nyalon'. La wong dunia panggung sandiwara kok, konon lagi 'panggung senayan' or 'panggung2 pemerintahan' lainnya. Bukan kah... Lucu Sekali (negri ini.!)
BalasHapushe he he...
Tapi kalo ada guru 'nyalon' cemana..??
Request... tulis artikel na ya.. ha ha ha...
@920019715757676050.0
BalasHapustp yg bikin males akting nya itu lho bu..gmna nanti kalo jd org pemerintahan..kebawa lagi aktingnya..klo guru okelah..hehe
salam sobat,,
BalasHapuslama absen neh aku,hehehe..
begitulah demokrasi, tak memandang status,
selagi kuat dan tahan,,tetap maju,,
nice,
dilematis juga demokrasi kita :)
BalasHapus@8512097437506282621.0
BalasHapusya itulah democray
@2435270328898082159.0
BalasHapusmakasih kawand...