sore sore gini enaknya mbaca baca buku,walaupun lumayan berat,tapi ya gpp lah..biar keliatan intelek gitu..hehehe






Dari bukunya jalaludin rahmat yang berjudul Road To Allah ada satu bagian yang menarik yang membahas persoalan cinta.beliau mengatakan jika target manusia memperoleh kecintaan sesama manusia,kita akan selalu menemui kekecewaan.



Hal ini disebabkan kecintaan makhluk itu hanya bersifat sementara.Selama ini kita diajari bahwa proses mencinta itu bukanlah proses pembelajaran,melainkan proses kecelakaan.kita mengenal istilah “jatuh cinta” atau fall in love bukanya “belajar mencinta “ atau learn to love “ disebut jatuh karena kita menganggap mencinta sebagai suatu kecelakaan yang tidak direncanakan sebelumnya.selama ini kita baru dalam tahap belajar mencintai makhluk Allah ..( pasangan kita,anak2,atau pun barang2 yg bersifat fisik)ini merupakan pelajaran mencinta tahap dasar.cinta semacam ini adalah cinta yang dimiliki anak kecil,yang selalu mencintai hal2 yg bersifat kongkret atau lahiriah.



“Ihya Umuddinlu,Al ghazali menyatakan adalah sebuah kebohongan besar jika seseorang mencintai sesuatu,tapi ia tidak memiliki kecintaan pada sesuatu yang lain yang berkaitan denganya.



“The Art of Living”nya Erich Fromm menulis bahwa manusia modern sesungguhnya adalah orang2 yang menderita.penderitaanya karena kehausan mereka untuk dicintai oleh orang lain. Semakin keras manusia berusaha untuk dicintai,semakin sering pula mereka gagal dan dikecewakan.



The Miss measure of women buku ini bercerita bahwa sepanjang sejarah manusia kecantikan wanita diukur bukan dari wanita itu sendiri,melainkan oleh kaum lelaki.diceritakan juga konon pada jaman renaisans apa yg disbt wanita cantik adalah wanita dengan berbagai gumpalan lemak di tubuhnya dengan obat2an yang terkadang amat berbahaya,agar dianggap rupawan