Catatan pribadi tentang apa saja

Sabtu, 25 September 2010

Pak,saya belum punya pacar...



Anak-anak jaman sekarang, kecil-kecil sudah mulai berpacaran. Anak tetangga saya yang masih duduk di bangku SMP sekaligus nyantri di pondok pesantren, merasa iri, melihat hampir seluruh temannya sudah berpacaran.

Libur lebaran kali ini si anak itu pulang dari Pondok Pesantren. Memang, orangtuanya sengaja memasukkan putri pertamanya itu ke sekolah lanjutan sekaligus mendaftarkannya ke pondok pesantren.Jarak rumah dan pesantren cukup jauh, sehingga anak itu hanya bisa pulang 4-5 kali saja dalam setahun.

Berat memang, melepas anak yang masih belia untuk hidup jauh dari orangtuanya Namun, pertimbangan orang tua itu cukup kuat. Ia ingin anaknya lebih fokus belajar tanpa khawatir pergaulan yang terlalu bebas. Di pesantren, dengan jadwal belajar dan pengawasan yang ketat, membuat anaknyalebih disiplin. dan sejauh yang saya tahu hampir tiga tahun anak itu menjalani sekolah dan kegiatan rutin di pondok pesantren, tidak ada hal yang menghawatirkan perkembangan jiwanya.
Libur lebaran kemarin, orang tuanya sempat kaget dengan pernyataannya, "Pak, saya belum punya pacar..."

Seperti biasanya sehabis sholat ied keluarga itu melakukan kegiatan rutin bersilaturahmi ke orang tua, saudara dan tetangga lainya,seluruh anggota keluarga termasuk anak itu di ajak berkelilinh mohon maaf kepada khalayak.Waktu telah beranjak sore anak itu dijemput teman-teman SDnya dulu untuk diajak bersilaturahmi ke teman dan gurunya dulu. Sebenarnya orang tuanya melarang kepergiannya yang akan pergi bersama teman-temannya untuk bersilaturrahim, karena dalam hati orang tua  itu ada perasaan tidak enak saja. Namun karena mungkin kasihan, ia pun mengijinkan anak itu untuk pergi dengan catatan jangan pulang terlalu malam.

Namun ternyata, anak itu baru pulang ke rumah pukul sepuluh malam! Dengan kesal orang tuanya menanyakan kenapa bisa pulang sampai larut malam melewati jam yang telah ditentukan. 

Jawabnya simpel saja, "saya terjebak dengan prilaku teman-teman."  Dengan terbata-bata dia menceritakan kondisi temannya-temannya di SD dulu kini telah jauh berubah, meski baru duduk di bangku SMP saja sudah pacaran. Pacarannya pun sudah kelewat batas; berduaan di tempat yang gelap dan ada juga yang naik motor kebut-kebutan lagi. Dan dia mengatakan teman-temannya di SD semua telah mempunyai pacar, dan merasa bangga bila mempunyai pacar. Dan dia sendirilah yang belum mempunyai pacar karena terbelenggu oleh rutinas kegiatan di sekolah dan Pondok Pesantren.

Setelah mendengar cerita anak itu,orang tuanya berangsur-angsur marahnya jadi hilang berubah menjadi kebanggaaan atas keputusanya dulu memasukkan anaknya di Pondok Pesantren.

"..Inilah buah yang telah dapat kami petik setelah hampir tiga tahun menunggu jawaban,
andaikan anakku tidak saya pondokkan tentu akan mengalami hal yang sama yaitu terjebak oleh pergaulan bebas yang akan merusak masa depan mereka,saya merasa bangga dan senang. Nanti setelah tiba waktunya tentu tidak ada larangan. Yang terpenting sekarang adalah belajar yang giat untuk meraih cita-cita.." 

begitu kata orang tua itu mengakhiri ceritanya pada saya,dan saya manggut-manggut saja :)

27 komentar:

  1. yup...pacaran jaman sekarang bener udah kebablasan,ga dikampung ga dikota besar sangat memprihatinkan melihat gaya hidup generasi sekarang,mau pesantren atau tidak perlu dibiasakan dengan pola hidup disiplin dan ditanamkam ajaran agama sejak kecil.

    BalasHapus
  2. benar mas Zan..jaman sudah berubah,pendidikan usia dini perlu di galakan trmsk sex education..hhhe

    BalasHapus
  3. OO gitu ceritanya ,, saya juga ikut manggut manggut ney ,,

    BalasHapus
  4. @ Yohan..mksh kunjunganya :)

    @ mundo..ok,*manggut-manggut jg :)

    BalasHapus
  5. Usulll..!

    Sepertinya dirimu juga perlu d kirim ke pesantren..! ho ho ho..!

    *Alhamdulillah, akhirnya ada jg peluang BW..!

    Salam Blogger

    BalasHapus
  6. jaman sekarnag memang gitu gan , terbawa aeus pergaulan BARAT .

    BalasHapus
  7. semoga setelah ini banyak orang tua yang memasukan anaknya ke Pesantren .

    BalasHapus
  8. Me? Saya belum mencoba berkencan namun karena saya sibuk dengan sekolah. Bahkan ketika saya mulai bekerja, hanya fokus saya adalah untuk bekerja dan mencari uang untuk membantu keluarga saya. Sekarang, saya tidak berpikir saya akan menyelam ke dalam berkencan belum.

    BalasHapus

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
Check Page Rank
Copyright © Sekitar Kita | Powered by Blogger
Design by Saeed Salam | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com