Paradok masa kini
tapi kesabaran yang semakin rendah
jalan yang semakin lebar
tapi sudut pandang yang semakin sempit
semakin banyak membelanjakan
tapi semakin sedikit yang dimiliki
semakin banyak membeli
tapi semakin sedikit yang dimiliki
punya rumah yang semakin besar
tapi kehidupan rumah tangga yang semakin terpencil
semakin banyak tersedia kesenangan
tetapi semakin sedikit waktu untuk menikmatinya
semakin banyak pengetahuan
tapi semakin sedikit kebijaksanaan
semakin banyak para ahli
tapi justru semakin banyak masalah
tapi juga semakin sedikit ketenangan
kita memiliki semakin banyak barang dan kepemilikan
tetapi semakin berkurang nilainya
kita semakin banyak bicara
tapi sedikit mendengar
kita belajar untuk mencari nafkah kehidupan
tetapi gagal menemukan kehidupan
kita telah banyak menambah tahun dalam kehidupan
tetapi gagal untuk merasakan kehidupan dalam tahun tahun yang dijalani
kita telah berhasil pergi kebulan dan kembali
tetapi punya masalah pergi kedepan rumah untuk menemui tetangga
punya penghasilan yang tinggi
tetapi moralitas yang semakin rendah
kita belajar untuk membuat udara lebih bersih
tapi kita mengotori jiwa kita sendiri
kita belajar untuk memisahkan atom atom
tapi tak sanggup memisahkan prasangka-prasangka buruk kita
kita memiliki kuantitas yang berlimpah ruah
tapi kualitas yang semakin langka
ini adalah waktu dimana ada orang semakin tinggi posturnya
tapi makin pendek karakter kepribadianya
keuntungan finansial membumbung tinggi
tapi hubungan dengan sesama semakin dangkal
makin banyak hiburan
tapi makin sedikit rasa kebahagiaan
makin banyak makanan
tapi makin berkurang nutrisinya
ini adalah saat dimana keluarga berpenghasilan ganda
tapi perceraian dimana mana
makin banyak rumah yang indah
tapi makin banyak rumah tangga yang pecahdari berbagai sumber
Puisi yang dalam maknanya, menggugah nurani kita. Semoga banyak yang tersadar
BalasHapussalam sobat
BalasHapuspuisinya mantap.isinya
memang kenyataan ya,,
semakin menjulang tinggi gedung2 di negara kita
semakin rendah kesabaran dan kesadaran .
semakin banyak membeli
semakin sedikit kita memiliki.
wessss,,mantab nih puisinya
BalasHapussukses terus ya browww
jd ente operator net nih???
bener tHu...hufh...~
BalasHapushe he,,
BalasHapusngk sengaja nie alias kebetulan
label postingnya sama title Blog Q
ngk apa2 ya,,,,,,,
@ ms muchlisin , mba nura ,mksh ya
BalasHapus@ ms moenas..kadang2 jd Op wrnet ms..
@ parjinhss..gpp tdk masalah, he he
Wuizzzz kereeen,,,
BalasHapuscomment Author nya ada hightlight nya...
Mantaaap
postingan yang pantas untuk direnungkan
BalasHapusiya yah... klo kita renungkan emang bener juga.. Kita bekerja keras untuk mendapatkan segalanya, tp setelah kita dapatkan, kita malah ga bisa menikmatinya..
BalasHapus@ parjinhss makasih ini berkat tutorialmu mas..
BalasHapus@ willyo Alsyah..smoga kita mempunyai banyak waktu untuk Merenung
@ mba Lina salam kenal mksh kunjungan dan komentnya,smoga kita menjadi hamba yang slalu bersyukur...amin
tulisan diatas pantas kita simpan sbg bahan renungan,...
BalasHapusbagus bgt sob.
mksh udh mampir ya...
Semua berbanding terbalik..
BalasHapusEkosistem tak lagi berimbang..
Nice Post.. Chan tunggu kunjungannya..
http://langitmenghitam.blogspot.com/
http://www.amierchan.co.cc/
tulisan yang sungguh menginspirasi mas...
BalasHapus