Balada Tempe

      kalo akhir bulan gini ada sesuatu yang pasti di tunggu2,,yap gajian! kata sakti ini pasti yang di tunggu2,apa lagi buat orang2 "disana" yang mendapat kenaikan gaji..wuih,,saya usapkan selamat! smoga diimbangi dengan kinerja,,(pastinya..pasti sama saja!)

masih ngomongin "tempe",..

        Bung Karno pernah berujar "..bangsa yang tidak dapat menghargai pemimpinya adalah bangsa tempe.." coba sob bener ngga seh? menjadi benar kalau pemimpinya memang pemimpin yang baik, saya kira saya tidak usah merinci kategori "baik" untuk seorang presiden.

       Bung karno jatuh dari kedudukanya sebagai presiden RI I , beliau di hujat habis habisan oleh banyak kalangan,orang orang yang sangat dekat dan menjilat ketika dia berkuasa berbalik menjadi penghujat paling keras.pada saat itu tidak jelas apakah Bung karno pemimpin bangsa yang brengsek atau bangsa indonesia yang memang bangsa "tempe". tapi seiring berjalanya waktu hujatan itupun mereda dan lambat launpun mulai banyak orang yang rindu pada bung karno.

       Begitu pula ketika pak Harto lengser,beberapa minggu sebelum beliau mengundurkan diri banyak tokoh tokoh yang semula menjadi anak buahnya ikut pdiato berapi api menghujat pak harto habis2an, padahal "mereka" itu ikut membentuk ekonomi yang korup yang akhirnya meletus dengan dahsyatnya.muncul pertanyaan yang sama di kepala saya yang bodoh.."apakah pak harto memang patut di hujat ataukah bangsa indonesia yang memang bangsa bermentalkan tempe?"

     Bagaikan sebuah pohon yang akan roboh,sehingga monyet2 yang menghuni pohon itu akan berlompatan menyelamatkan diri,itu bisa di mengerti karena siapapun pasti punya naluri menyelamatkan diri dari pohon yang akan roboh,tapi ketika si monyet yang menyelamatkan diri itu sambil menghujat pohonya itu yang saya kurang mengerti dan susah untuk di cerna. dan bagaimana situasi sekarang? saya kira tidak jauh2 beda,walaupun pohon masih tetap berdiri,sesekali boleh dong kena goyangan, tapi ketika yang "Nggoyang" itu dulu yang pernah memberi "pupuk" pada si pohon ..ini lagi2 saya kurang mengerti.

jadi siapakah yang bermental tempe? bangsa indonesia? saya kira ngga juga, karena kalau kalimat "bangsa" berarti seluruh rakyat, toh kenyataanya "orang2" itu juga pelaku utama di panggung politik, dan saya mungkin kebanyakan kita harus puas berperan sebagai penonton sebuah pertunjukan yang memuakan!

yah..namanya juga politik tak ada lawan dan kawan yang abadi..

halah kok jadi ngomongin politik padahal kan saya mau ngomongin tempe, makanan yang enak , sehat dan bergizi.what is wrong being tempe anyway? dari pada pusing nyanyi aja yuk.... 

sumber gbr by suara rakyat