Catatan pribadi tentang apa saja

Sabtu, 22 Mei 2010

Bocah Ajaib atau Media yang Ajaib

Bukan Media massa namanya kalau tidak senang membuat sensasi. Setelah beberapa waktu lalu media memberitakan ada anak yang menggunakan batu meteor bisa menyembukan penyakit (di daerah Jombang), kini muncul lagi di Bogor.berita selengkapnya disini atau di sini


Klik untuk memperbesar

Sudah berapa kali muncul fenomen histeria massa gara-gara berita seperti ini yang ujung-ujungnya makin membuat sakit bangsa ini makin parah. Sakit yang saya maksud, tidak bisa disembuhkan sejuta anak ajaib dari Bogor maupun Jombang (atau darimana lagi yang lainnya), karena ini adalah penyakit sosial, penyakit kultur. Gejalanya adalah, semua mau instant, semua mau cepat, dan semua mau sukses tanpa repot-repot usaha.

Bayangkan kalau di negeri ini ada seratus saja anak yang punya kemampuan seperti itu (dan betul), maka tutup sudah semua RS dan Kementerian Kesehatan RI. Indonesia akan menjadi tempat tujuan para penceari kesembuhan di seluruh jagad, lalu semua RS dan Fakultas kedokteran yang sudah dibangun ribuan tahun lamanya dinyatakan tidak ada gunanya. Semua gara-gara batu meteor dan anak ajaib.

Kalau bangsa ini selalu dicekoki dengan sensasi macam ini (dan dimotori oleh media yang konon paling rasional dan bertanggungjawab) maka sudah bisa dibayangkan betapa makin parahnya sakit bangsa ini. Saya tidak bisa dan tidak boleh melarang orang yang percaya terhadap fenomena ini, tetapi ya mbok mohon dihentikan sensasi-sensasi begini, khususnya oleh media massa. Peran anda adalah mendidik bangsa, bukan malah membuat bangsa ini makin menjadi irasional dan sakit. 



31 komentar:

  1. Inilah wajah masyarakat Indonesia!

    BalasHapus
  2. @5448581899619028778.0
    wajah kita..jaman udah pake pesbuk gini msh percaya jari di celupkan ke aer bisa ngobatin penyakit??

    BalasHapus
  3. mungkin ada,namanya juga kebesaran Tuhan klo Tuhan sudah berkehendak pasti bisa,ada dan terjadi....met weekend

    BalasHapus
  4. @1985495551979208328.0
    iya sih mba,,kalo ngomongin takdir mah udah ngga bisa ngomong lagi deh,tp yg jadi fokus sy adalah tentang fenomena Ponari jilid 2 yg tjd di bogor ini,dg di blow up media,,

    BalasHapus
  5. @4505376023763823753.0
    ya sugesti, di perparah dengan keadaan lingkungan..*mo berobat ke RS mahaal..mo ke dokter takut mal praktek..:D

    BalasHapus
  6. Sepakat! Semuanya sudah kadung komplit. Ibarat penyakit ganas yang sudah mencapai stadium paling puncak. Diperparah dengan media yang sudah tidak lagi netral..

    hancur deh bangsa ini!

    BalasHapus
  7. yg ajaib tuh budayanya bung...budaya percaya ama yg begituan...liat aja...rating dunia lain lebih tinggi dari pada cerdas cermat TVRI...

    BalasHapus
  8. @8041154583091497789.0
    iyaa sy percaya itu bung..
    sinetron religi yg jauh dr religi,,Reality show yg Unreality,dll..lagi2 media bung,bs ngrubah segalanya,

    BalasHapus
  9. @3149101544973788642.0
    tapi harus tetep optimis mas..biar hancur mari kita tambal bersama,

    BalasHapus
  10. betul Sob, kalau ada seratus anak seperti itu, semua RS bangkrut dan gulung tikar...hehehehe

    BalasHapus
  11. Ynag Ngajari mbah priok ya sob , ha ha h priok kan wadah nasi , apa itu maksudnya , wah wah aneh2 saja sekarang ini

    BalasHapus
  12. inilah WARNA kehidupan kita ketika himpitan ekonomi yang tidak kunjung selesai maka sesuatu yang bersifat instan akan mudah dipercaya oleh masyarakat banyak, lagi pula bukankah banyak juga penguasa/pemimpin negeri yang yang juga berpikir tidak rasional, tidak realistis ...?

    BalasHapus
  13. kita hidup seakan dialam mimpi, sesuatu yang bersifat instan bahkan kalau bisa berbau sensasi justru yang dicari ...! jangankan untuk kesehatan, meraih jabatan atau ingin cepat kaya ! bahkan ditempuh dengan cara instan. He 3x jadi kayanya sob itu memang budaya kita ??? ironikah !?

    BalasHapus
  14. berusaha sambil berdoa, nabi saja yang paling dekat dengan Allah mengobati tapi dengan doa dan bacaan ayat suci

    BalasHapus
  15. masih bagus yang diceLup jari tangan. Lha kaLo nyeLupnya kudu pake jari kaki (jempoL) yang cantengan gmna apa?, apa masih mau berobat?. hehehehe.
    cocok nih jadi mahasiswa ISIP (Ilmu Santet & Ilmu Pelet).

    BalasHapus
  16. endonesa, dan kita bagian di dalamnya, huhuhuhu..

    BalasHapus
  17. @1959038355959446329.0
    tapi engga juga sih..hehe.coba yg ini :
    Kalau rmh sakit tdk terlalu komersil, maka rakyat dgn sendirinya akan datang ke rmh sakit. Rmh sakit skrg kan harus deposit dulu baru pihak rmh sakit mengambil tindakan. Kalau orang tidak mampu, ya siap2 saja di depak.

    BalasHapus
  18. @8260601929582097613.0
    konon begitu.Sekali lagi sy tdk mengingkari adanya fenomena yang di luar rasionalitas. yg sy kritik adlh media yg sy kira hanya mencari sensasi, dan kurang melakukan pendalaman mengenai kabar seperti ini. krn, bs saja hal ini semacam "prank" atau tipu-tipu yg menyesatkan khalayak, dan membuat mereka tak berpikir... Ditambah dengan kondisi kemiskinan dan pelayankesehatan publik yg sangat tidak bagus, maka mudah sekali publik disesatkan.

    BalasHapus
  19. @6182274556176662566.0
    jadi masih tetap bermuara ke soal ekonomi,pendidikan jg perlu di tingkatkan biar masy rasional gitu loh..sebuah masyarakat rasional masih tetap lebih maju dan memiliki dayaguna ketimbang masyarakat yang dikungkung oleh irasionalitas, baik lama maupun modern..tdk ada penguasa yg sempurna sih sbnernya,tp yg irasional dan tdk realistis buanyak..:D

    BalasHapus
  20. @6550509970871470629.0
    Bila Allah berkehendak tanpa diminta (anak tsb) akan ttp diberikan Karunia dg kasih sayangnya,,,Sekuat apa akal fikiran,,,Sesungguhnya Allah Maha Suci.

    BalasHapus
  21. @524315571059338426.0

    itu jari tangan kalo habis ngupil gmna Oom? msh tega??

    BalasHapus
  22. setuujuuu !!

    biar elok aja yang celupin kaki elok ke airnya, biar yang minum airnya jadi sembuh hehheee

    BalasHapus
  23. @3230578531408168906.0
    biasanya anak2 yg msh kecil kalee yg pnya kelebihan kayak'gitu..
    elok minat jg jadi bocah ajaib..? hahaha

    BalasHapus
  24. @2678773710946995269.0
    kita2 jg ternyata yak..:D

    BalasHapus
  25. wahhh...waahh...
    semakin bnyak saja org2 seperti ponari
    Tapi, mau digimanian lagi, rkayat indonesia sendiri lebih suka yang instan2, belum lagi karena masalah himpitan ekonomi ...

    So, siapa yang salah disini ..??
    Tanyakan saja pada rumput bergoyang !!
    hhahahahahhaha :-D

    BalasHapus
  26. Gitu tuh tergantung orangnya mas.. kebanyakan dari masyarakat kita terutama kaum tidak mampu masih sangat percaya akan hal2 begituan, dan itu mampu mensugesti diri mereka.. Mungkin krn jenuh ato putus asa akan pelayanan kesehatan pemerintah juga bisa..

    Btw mas, ilmu tentang reply yg menjorok itu ga bisa yah dipraktekkan di Blogku ???

    BalasHapus
  27. Kayak Zanam Sheh Siti Jenar ya Sob ...
    Yang aneh2 malah di percaya ..hehe...
    Lam kenal ...

    BalasHapus
  28. ayo kita sama-sama, dimuLai dari diri sendiri untuk membentengi diri kita sendiri agar tidak terpengaruh oLeh cekokan pubLikasi-pubLikasi seperti itu.

    BalasHapus
  29. Tapi yang g bisa dipungkiri enar dalam waktu sekejab akan hilang dalam waktu sekejab juga

    BalasHapus
  30. Sudah berapa kali muncul fenomen histeria massa gara-gara berita seperti ini yang ujung-ujungnya makin membuat sakit bangsa ini makin parah. Sakit yang saya maksud, tidak bisa disembuhkan sejuta anak ajaib dari Bogor maupun Jombang (atau darimana lagi yang lainnya), karena ini adalah penyakit sosial, penyakit kultur. Gejalanya adalah, semua mau instant, semua mau cepat, dan semua mau sukses tanpa repot-repot usaha.

    BalasHapus

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
Check Page Rank
Copyright © Sekitar Kita | Powered by Blogger
Design by Saeed Salam | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com