menyoal RPM ; ikut-ikutan
tiba-tiba saya harus memuji pak SBY,sebelumnya jarang lho, bukan karena beliau tidak pantas untuk dipuji tapi karena sudah terlalu banyak yang memuji jadi kalau saya ikut-ikutan memuji ntar di kira cari muka,tapi kali ini saya harus memuji beliau, di saat sidang kabinet paripurna, di Jakarta, Kamis (18/2/2010)seperti di beritakan kompas.com beliau menegur menterinya Tifatul Sembiring
download draft RPM disini
Jakarta, RMOL.Persiden sebelumnya menegur tingkah Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang terburu-buru mengeluarkan pernyataan tentang Rancangan Peraturan Menteri yang mengatur tentang konten multimedia. Walaupun masih rancangan, gagasan Tifatul ini mendapat protes keras masyarakat.(rakyatmerdeka.co.id)
Belum lagi setahun menjadi menteri, sudah sekitar 3 kali membuat kebijakan kontroversial: diantaranya :Rancangan PP Intersepsi/Penyadapan, Rencana penggabungan Lembaga Penyiaran Publik, TVRI dan RRI, dan yang paling gres dan masih anget soal RPM Konten Multimedia
apa seh RPM itu? RPM itu Rancangan Peraturan Mentri.
seperti kita ketahui Bapak mentri kita satu ini mau mengeluarkan Rancangan peraturan Mentri (RPM) mengenai content multimedia,dengan kata lain bagaimana isi multi media akan di atur khususnya terkait dengan masalah pornografi,penistaan agama,dsb. sama dengan ketika ia menggebu untuk mengegolkan PP tentang intersepsi (penyadapan),kali ini ia pun segera menuai banyak kritik salah satunya dari ketua MK Mahfud md dalam wawancara di radio Elshinta pak mahfud mengingatkan agar jangan terlalu intervensi terhadap hak-hak dasar seperti kebebasan pers.begitu juga anggota MK yang lain Akil mochtar mengatakan bahwa RPM tidak boleh bertentangan dengan aturan perundang-undangan yang di atasnya (UU),apalagi konstitusi (UUD 1945). dan bagaimana tanggapan pak Tifatul?
seperti juga ketika beliau membela diri soal PP penyadapan,bapak mentri kita mengatakan bahwa RPM ini sudah di rancang jauh sebelumnya th 2006 (bukan dia yang merancang ) , lalu ia mencoba berargumen bahwa urusan multimedia bukan termasuk kebebasan pers.RPM ini mau melindungi masyarakat dari hal-hal yang tidak senonoh,seperti pornografi dan pelecehan agama,yang sering di jumpai di dunia maya.jadi nanti si pemilik jejaringlah yang akan di kenai pidana,kalu misalnya ada memuat isi seperti itu.
Enda nasution bloger senior mengatakan "..visi penyebaran internet yang belum dirumuskan,padahal jauh lebih penting dan mendasar ketimbang RPM itu sendiri,konten pornografi dilarang,tapi batasan pornografi seperti apa tidak jelas..".tanggapan dari ketua AJI (aliansi jurnalis independen) Nezar patria "..aturan RPM tumpah tindih dengan UU yang lain,kalaupun ada pengaduan tentang sebuah berita seharusnya diselesaikan melalui dewan pers dengan UU pers bukan dengan RPM.
pandangan pak mentri yang mau menjadi semacam polisi moral dengan RPM nya persis pandangan para diktator (maaf pak mentri..) tentang apa yang boleh dan tidak boleh di tayangkan dan di muat oleh media,maka kalau kemudian banyak pihak menjadi gusar dan menganggap beliau tidak konsisten dengan klaim partainya yang reformis dan bersih,saya bisa memahami.apalagi di kalangan telematika,jelas bahwa RPM ini mirip dengan ancaman sensor dan mengingatkan pada jaman dulu ketika isi media dan multimedia dikontrol oleh negara.para pemilik multimedia jelas teriak-teriak karena mereka menemukan sasaran tembak tanpa tahu apa salah mereka yang hanya menjadi provider dari suatu jejaring global yang dia sendiri tidak punya kekuasaan kontrol.jadi misalnya saya berkomentar "porno" di blog anda bukan saya yang kena sanksi tapi pemilik bloglah yang kena.
aneh,ketika teknologi luar sudah digunakan bertahun-tahun dan sudah memakan korban,baru sibuk buat undang-undang,padahal alangkah bijaksanaya jika dulu sebelum provider internet diberikan ijin operatornya seharusnya work instuction dan perangkat perundang-undangan dari hilir ke hulu sudah dibuat dan disosialisasikan ke masyarakat dengan jangka waktu tertentu baru di review apakah perlu dimplementasikan apa tidak.jangan samapi undang-undang di buat,dipaksakan kemudian timbul pro dan kontra, debat kusir tak berujung,serta bisnis demo maju tak gentar membela yang mbayar
dan tentunya masyarakat juga yang jadi korban..
download draft RPM disini
pertamaxdulu ah....... waduh sob kalau menyoal soal politik / yang berhubungan dengan negara... g tau dah harus coment apa, g pernah lihat beritanya
BalasHapussaya melihatnya ini sebagai bentuk kepedulian pak Tif,sebagai hamba Allah yang di amanati sbg Menkominfo.RPM di bentuk dengan tujuan untuk membendung arus informasi yangberbau pornografi dan pelecehan agama agar tidak hadir di ruang publik..
BalasHapus@ Rizky,,tenang sob saya posting ini juga cuman ikut-ikutan (liat aja judulnya),,hehe
BalasHapus@ Anonim,,mudah2an itu niat baik pak TS tapi ketika mereka mulai menawarkan surga di dunia dan keunggulan moral sebagai penyelesai masalah, mestinya orang harus mulai waspada. Sebab, realitas dunia jauh terlalu rumit untuk hanya diselesaikan dengan retorika dan dogma-dogma.
waduh gak ngerti politik nih...
BalasHapusmemang sulit ya mengatur banyak orang...
BalasHapustapi kalau tujuannya baik, gak apa2 terlambat daripada tidak sama sekali.
salam sahabat
BalasHapuswalah loding lama koment telat..nice info thnxs n good luck ya
@ sda,,tenang ini bukan soal politik,tp soal rencana menkominfo mau nerbitin RPM,,pokonya bikin berita yg aneh2, jd soal century agak "tawar"/bisa dialihkan gitu..(ujung2nya politik juga,,)
BalasHapus:19
@ narti Kalo cm bikin aturan yang ngga' jelas.. gak ngurus hal2 yg bersentuhan langsung dgn urusan rakyat menengah kebawah..yang tadinya niat baik malah jadi "sak wasangka",,sebenernya agenda apa sih bisa2nya bikin aturan yg kaya gini udah 3 kali loh..
BalasHapus:22
Hmmm...sampai d bagian akhir jd mikir..
BalasHapusAdakah di dunia ini yg serba pro without kontra, atau sebaliknya ?....
Adakah...???
Yak jwblah pertanyaan d atas dgn baik dan benar.
wkwkwkw....
BTW..Nice posting
Keep intouch
@ dhana,,koment loadingnya berat ya? mungkin diseusaikan dengan tema postinganya yang agak berat jd komentnya ya berat,,:53
BalasHapus@ sharing is fun,,wah mba kalo di dunia ini ya pasti ada pro dan kontra,tapi kenapa aku hrs njawab pertanyaan pilihan ganda yang jawabnya udah ada?? hehe
all mksh :34
bukannya menteri tu pejabat, mendapat titipan pesan-pesan dari rakyat? peraturan itu pesan dari rakyat bukan sh?
BalasHapuskita liat aaja nanti kalau memang ini di setujui.. smoga yang merugikan blogger di sensor... :16
BalasHapusisi dari RPM itu apa sob???
BalasHapusmaklumlah jarang nonton berita.. *belum punya tivi*..
asal tidak mengganngu blogwalking saya dan teman-teman.. sok aja.. tapi kalau mengganggu tunggu akibatnya.. :21
sebenarnya sy posting ini cuma mo mengkritisi soal RPM,bukan ke arah pribadi pak Tifatul,tapi bukankah di atas sana juga perdebatan2 soal apa saja juga ujung2nya ke arah pribadi seseorang,,kita liat aja soal century..Apa boleh buat. Ketika rata-rata elite membawa beban kelemahan, manakah energi yang tersisa untuk memikirkan kesejahteraan rakyat?
BalasHapus@ hendriawan,tugas menkominfo Membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.,tp sayang soal RPM ini pak mentri tidak lapor dulu ke bosnya apalagi ke rakyatnya,tp tidak apa2 dengan menggulirkan wacana ini beliau (pak tif) ingin rakyatnya mengkritisi..
@ tubir,kalo di setujui nanti sy mikir 2x,kalo mo posting seperti ini..
@ awaludin..bisa di donlod di atas ada linknya..
aku baru baca beritanya dikoran jawa pos td (tp cuman judulnya doank :D).. aku sih ga pernah benar2 mengikuti berita2 politik sperti itu, singkatan dr menkominfo aja td baru nanya ma suami, dan dia jawabnya sambil blg, " kok gitu aja ga tau sih ? wah.. kalah tuh sm Bee " hehehehe...
BalasHapus@ mba lina iya nih masa kalah sama bee,,hikz
BalasHapus:29
Waktu mau klik read more, ingat Pak JK (Bukanx itu sloganx?).
BalasHapusSaya justru baru tau berita ini dari blog ini. Terimakasih dah share.
Bro, cuman mo ngucapin thanks atas inponya.... skrng postinganku udah bisa dikomentari
BalasHapusmungkin memang ada sisi positifnya juga itu RPM... tapi mestinya semua pihak diajak bicara biar ntar semua bisa pada mengkritisi mana-mana saja yang perlu ada dan yang harus dibuang...
BalasHapusmudah2an rutinitas bloging
BalasHapustak terhenti yaa,,,
itulah kita manusia shabat, terkadang dampak belum kita sadari sebelum memulai yaaa
betul, kita harus melihat jauh kedepan dulu
ttg content dan undang2nya,,
Wah..puyeng dah kalo ngomongin politik, semoga yang terbaik buat masyarakatlah yang dikedepankan. Bisnis demo, maju tak gentar membela yang bayar...betul...betul..betul !!
BalasHapusYang jelas beri kebebasan kita untuk menulis!
BalasHapusKalau saya sih berprasangka baik....
BalasHapuscontonya UU Pornografi yang nentang kan kalangan2 yang sejkarang metang.....
tapi Tifatulnya sendiri gak merasa kalo ditegur tuh....
BalasHapuspadahal semua orang merasa bahwa SBY menegur Tifatul.
aneh kan?
Ikut-ikutan gak masalah kawan.Asalkan yang positif
BalasHapusSemoga saja andaikata RPM itu dikeluarkan telah melalui pengkajian secara mendalam dengan melibatkan pihak2 terkait. Salam
BalasHapus