mengkritik dengan melucu
sebenarnya saya mau posting award2 dari temen2 smua,tapi berhubung masih bingung awardnya saya endapkan dulu di draft,kebingungan melanda tatkala ada 3 sobat bloger yang ngasih award MLM yang sama,saya sebut award MLM karena "katanya" award yang itu mengandung back link,jadi saya harus nyusun link2 itu kaya sistem MLM gitu,tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini tugas2 itu bisa saya selesaikan,tugas lain yang masih terendap di draft ada 7 hal dari mas Hendriawan,tag book dari mba miaw juga belum saya kerjakan,
jadi dengan segala kerendahan hati terimalah permohonan maaf saya karena belum melaksanakan tugas-tugas itu.
tadi keasikan baca-baca kompasania,"mengagumkan" begitu kesan pertama yang muncul,berbagai tulisan ada disana,dengan mengusung ide-ide segar dari para Kompasianer,dan saya kira kompasania ini cocok bagi anda yang ingin suara,ide,dan uneg-unegnya di baca banyak orang tanpa harus ribet dengan urusan page rank,trafik atau templete, karena pertimbangan itu akhirnya saya pun registrasi disana walaupun sebenarnya sudah lama banget saya baca-baca disana.
seperti tulisan/reportase salah seorang kompasianer berikut ini, dia menceritakan ketika beberapa taun yang lalu di suatu di daerah di indonesia ketika perayaan HUT RI / agustusan ada perlombaan binaraga, jangan membayangkan peserta binaraganya seperti ade ray,lha wong pesertanya anak-anak kecil belasan taun,dengan badan dan otot yang jauh dari ade ray (baca: kerempeng) bermodal otot kerempeng itu anak-anak dengan bangganya melakukan aksinya.dan konon acara itu di liput oleh salah satu stasiun tv..
dalam ulasan lselanjutnya sang penulis berpendapat bahwa sebenarnya acara itu bagian dari sebuah "kritik",bagaimana jadinya negeri yang sudah merdeka belasan taun kok masih ada anak-anak dengan badan "kulit membalut" tulang,sehingga sampai di lombakan segala,,siapa juaranya? ya yang paling kerempeng..hehe
saya kira kritik jenis ini lebih mengena dan "dalem",idealnya mengkritik itu dengan santun,tidak etis mengkritik pemerintah dengan bahasa kasar,teriak teriak,mencela,menghina,menghujat,,
eko budiharjo pengasuh tetap ganyeng semarang,ketika menyentil ITB yang dinilai tidak menghasilkan produk teknologi yang bermanfaat ia plesetkan menjadi Institut Teori Bandung.
mengkritik dengan melucu,penontonpun tertawa,yang dikritikpun mesam mesem duniapun terasa indah,tertawalah sebelum tertawa itu dilarang,dulu sekedar tertawa aja harus minta ijin kepada aparat,,kelemahan kritik jenis ini adalah ketika yang dikritik itu tidak merasa dikritik,kalau sudah begitu ada lagi metode kritik yang lain yaitu "nyamin"..apa dan bagaimana nyamin itu? heheehee buat postingan besok aja yak,,
gud nite all,hpy bloging,,,
jadi dengan segala kerendahan hati terimalah permohonan maaf saya karena belum melaksanakan tugas-tugas itu.
tadi keasikan baca-baca kompasania,"mengagumkan" begitu kesan pertama yang muncul,berbagai tulisan ada disana,dengan mengusung ide-ide segar dari para Kompasianer,dan saya kira kompasania ini cocok bagi anda yang ingin suara,ide,dan uneg-unegnya di baca banyak orang tanpa harus ribet dengan urusan page rank,trafik atau templete, karena pertimbangan itu akhirnya saya pun registrasi disana walaupun sebenarnya sudah lama banget saya baca-baca disana.
seperti tulisan/reportase salah seorang kompasianer berikut ini, dia menceritakan ketika beberapa taun yang lalu di suatu di daerah di indonesia ketika perayaan HUT RI / agustusan ada perlombaan binaraga, jangan membayangkan peserta binaraganya seperti ade ray,lha wong pesertanya anak-anak kecil belasan taun,dengan badan dan otot yang jauh dari ade ray (baca: kerempeng) bermodal otot kerempeng itu anak-anak dengan bangganya melakukan aksinya.dan konon acara itu di liput oleh salah satu stasiun tv..
dalam ulasan lselanjutnya sang penulis berpendapat bahwa sebenarnya acara itu bagian dari sebuah "kritik",bagaimana jadinya negeri yang sudah merdeka belasan taun kok masih ada anak-anak dengan badan "kulit membalut" tulang,sehingga sampai di lombakan segala,,siapa juaranya? ya yang paling kerempeng..hehe
saya kira kritik jenis ini lebih mengena dan "dalem",idealnya mengkritik itu dengan santun,tidak etis mengkritik pemerintah dengan bahasa kasar,teriak teriak,mencela,menghina,menghujat,,
eko budiharjo pengasuh tetap ganyeng semarang,ketika menyentil ITB yang dinilai tidak menghasilkan produk teknologi yang bermanfaat ia plesetkan menjadi Institut Teori Bandung.
mengkritik dengan melucu,penontonpun tertawa,yang dikritikpun mesam mesem duniapun terasa indah,tertawalah sebelum tertawa itu dilarang,dulu sekedar tertawa aja harus minta ijin kepada aparat,,kelemahan kritik jenis ini adalah ketika yang dikritik itu tidak merasa dikritik,kalau sudah begitu ada lagi metode kritik yang lain yaitu "nyamin"..apa dan bagaimana nyamin itu? heheehee buat postingan besok aja yak,,
gud nite all,hpy bloging,,,
Kritik itu asyik!!
BalasHapussalam sahabat
BalasHapusehm lucu kalo memang kritikan tidak bisa membangun dengan kalimat yang lucu selanjutnyalucunya bila berlebihan berbahaya he..he..nicee posting n good luck ya
Nice post sob...
BalasHapus:16 cepat gemuk ya nak! :11 halo disini ada yang kelaparan, jangan kasus century saja, yang lain harus diurus juga! :47 besok apa sempat makan! :62
BalasHapusArtikelnya mantap sob!
BalasHapusKritik yang membangun, kenapa enggak....
BalasHapuskeren keren sob..Democrazy..hahaha
BalasHapusNyamin tu apaan sih An?
BalasHapusditunggu kritik dan sarannya..
BalasHapusxixixi...
bener sob...
keren banget postinganya :D
salam
Tp kritik'y yg s0pan d0nk..
BalasHapusWkwkwkwk binaraga adu tulang ya.. Menggelitik tapi skaligus menyedihkan
BalasHapusyah yang namanya kritik bisa disampaikan dengan banyak cara selain hanya dengan berdemo sambil teriak2, mungkin dengan cara yg santun itu bisa lebih mengena di hati orang lain...
BalasHapuskayaknya sentilan yg sisampaikan dengan cara kelakar lebih mengena ya sam...liat aja pentasnya si BUTET JOGJA atau teater KOMA pasti diserbu banyak pengunjung...dari pada teriak-teriak dijalan bikin macet lalulintas akhirnya bertindak anarkis...:18
BalasHapusttap semangat aja zob...,
BalasHapusdi sini sepi donk kalo migrasi ke kompasiana???
BalasHapusKritik itu bagian dari pelajaran pengembangan
BalasHapuspengembangan apa aja deh yg positif asal bukan pengembangan roti ntar kalau terlalu ngembang bisa asam :)
Nice post sob...
BalasHapusKritik itu penting
Cara penyampaian kritik itu juga yang paling penting untuk menghasilkan sesuatu yang baik seperti yang diharapkan banyak org.
Makasih artikelnya sobat
wah kreatip juga tuh yg ngritik...... reality bgt heheh :54
BalasHapusnice post mas aan
BalasHapussemoga yang di kritik mau menerima kritikan......baik yang di sampaikan langsung maupun lewat sindiran....
BalasHapusTak semua orang mampu menyampaikan kritik dg bijaksana, karena sebagian orang lebih mudah memberikan kritikan yang minus solusi.
BalasHapusYang lebih sulit lagi adalah menerima kritikan dg lapang dada dan menjadikannya sarana utk berbenah diri.
Nice Post..! :13
orang mengungkapkan kritik memang dengan caranya masing2,,nice artikel sobat
BalasHapustepat sekali sahabat, tapi permasalahannya adalah apakah kritik itu menjadi perhatian ... dan ditindak-lanjuti secara transparan ... ?
BalasHapussungguh mengkhawatirkan apabila kritik itu dipandang ....
BalasHapusbiarlah anjing menggonggong ... kafillah tetap berlalu
kalau aq juga demen bgt d kritik asal sifatnya membangun, dg kita d kritik, berarti tandanya orang lain masih peduli bin masih perhatian gt
BalasHapussaat baca bait pertama aja aku langsung inget sms award MLMnya moenas,.. aku janji nih mau bikin postingannya.. tadi blm sempat... hehehe
BalasHapusapa nyamin itu?
BalasHapuskritik dan masukan tanpa membuat ketersinggungan itu wajar...intinya jangan sampe ada rasa kurang nyaman dgn niat bae' QT
BalasHapusouh gitu ya gan en sejua ane aja gan kritik itu memang mengasykan selama itu untuk membangun
BalasHapussalam blogger
gambar lucu || gambar2 lucu || foto lucu