Ritual itu bernama seminar
beberpa hari ini saya mendadak (sok)intelek.kegiatan kegiatan yang menurut saya sok' itu antara lain menghadiri beberapa seminar,saya hadir disana bukan karena saya di undang tapi karena saya ingin (ingin hadir).terhitung ada 3 acara dalam seminggu kemaren yang saya hadiri,tapi yang berkesan adalah salah satu seminar di gedung serba guna pemalang beberapa waktu yang lalu,berkesan karena dalam seminar itu menghadirkan seorang mentri dan sosiolog dari sebuah universitas ternama dari jakarta,tapi tema dari seminar itu yang membuat "berkesan".
kesan "berkesan"tidak hanya sampai disitu tapi bagaimana seorang pembicara dalam 15 menit dari 30 menit ceramahnya ia sibuk bicara tentang dirinya sendiri bahwa ia murid dari ilmuwan "anu" jebolan universitas
"ini",bagi saya itu sebuah pidato yang hanya ingin menunjukan gengsi untuk menimbulkan efek "wah" bagi saya seminar seminar semacam itu hanya sebuah ritual/ritus yang di"sucikan" kaum akademisi dan para intelektual kita.
"ini",bagi saya itu sebuah pidato yang hanya ingin menunjukan gengsi untuk menimbulkan efek "wah" bagi saya seminar seminar semacam itu hanya sebuah ritual/ritus yang di"sucikan" kaum akademisi dan para intelektual kita.
sebagai "barang" yang di anggap suci ia harus disikapi secara khusuk.
untuk mensikapi sebuah seminar secara khusuk,perlu di kemukakan beberapa pertanyaan berikut ini :
pertama,apa sih esensi sebuah seminar?
kedua, persoalan hidup semacam apa yang sudah di pecahkan oleh sebuah seminar?
ribuan seminar tentang disiplin berlalu lintas kerap di gelar,tapi kondisi kesemrawutan jalan raya kita masih sukses berjalan,ratusan seminar tentang keagamaan di adakan buat menuntun umat agar lebih sabar,lebih toleran tapi disisi lain ejek mengejek,salah menyalahkan masih berlangsung hingga saat ini.
seminar,diskusi,sarasehan,simposium apapun kemasanya hanya sejenis pemuas unek-unek,seolah olah para pemikir,kaum intelektual dan praktisi sudah memecahkan perkara hidup.lewat seminar kita puas mengulum ngulum sepotong tulang kering,sementara sumsum(isi) yang enak tak kunjung bisa di jilat sebab ia jauh ada di dalam.
bagaimana memecahkan soal kemiskinan,kalau hanya di seminarkan di gedung mewah,dan ruang ber AC,,lagi-lagi kita belum sampai ke sumsum itu.
saya ucapkan selamat kepada panita yang masih temen2 saya juga,karena telah berhasil menghadirkan tokoh besar,bagi daerah ini prestasi yang perlu dicatat sebagai "master piece" sebuah karya agung.
NB..ini postingan buat seminggu ke depan,jadi saya belum bisa BW dan mbales koment2 dari temen2 semua,
ada seminar2 lain yang perlu saya hadiri,,hikz
Duuh....ampe segitu na...
BalasHapusSabir youngman.namanya juga usaha. Biarkanlah proses berjalan, trus tunggu hasilnya. Ampe kapan? tanyak aj sm rumput yg bergoyang. wa ka ka
Met mengikuti next seminar.
Keep in touch
sebagai sebuah proses gitu ya mba?? hmmmm,,,manggut2 sok mikir,,
BalasHapusmakasih mba udah jadi pertamaxx,,tumben
hehe
:39
Dulu sering juga ikutan seminar. Ada yang diajak teman, itu karena ia termasuk panitia dan sengaja mencari orang buat prospek hehehehe. Trus ada juga seminar yang saya ikuti tanpa paksaan dari org lain ups, itu karena saya suka akan apa yang menjadi materi contohnya: karena saya suka dunia teknologi khususnya komputer maka buru2 saya ikut. perkara hasilnya sih ada yang memuaskan ada juga yang menghabiskan waktu ...
BalasHapusselamat mencari jawab atas 2 pertanyaan di atas dalam seminar berikutnya. jawabannya bisa di-post bro, untuk oleh2..:D
BalasHapussmoga sukses ikut seminarnya...
BalasHapussalam blogger
jadi Mr.Seminar dong...hehe...
BalasHapusbtw semoga sukses sob seminarnya...
Hahaha...ngga smpet jawab koment karena seminar ya?...gpp yang penting dirimu tambah ilmu....hehehehe....
BalasHapusseminar .... seminar ... tergantung individu peserta dan penyelenggara ...
BalasHapusBener tuh, percuma aja seminar ini itu dilaksanakan dan digembor2kan, tapi hasil dari seminar itu ga ngefek bagi peserta dan masyarakat kita. Adanya seminar itu ajang pamer diri dan title si penceramah
BalasHapusgmna klo gini aj : klo smnarny ga bagus mnding langsung ngabur aj.. :42
BalasHapusseminar ama penataran sama gak sam...kalo sama...alhamdulillah...berarti gw pernah tuh...dulu waktu masuk SMP pertama ada seminar P4 seminggu poll...
BalasHapusmungkin tidak bisa mengharap terlalu cepat dari seminar,tunggu beberapa taun lagi,,10-20 th lagi ,mungkin?? tergantung temanya apa,siapa yang ngadain,jgn lupa faktor sosio politik juga berpengaruh...
BalasHapuskalo penataran p4 mah,,bukan seminar namanya tapi indoktrinasi,,,ceilah bahasa gue kaya' apaan,,hehe
btw makasih ya all atas komeng's nya
:34
Duh.. Aan baik banget.. mau ditinggal udah disiapin postingan buat seminggu..hehehe
BalasHapuswah... kayaknya seminar yang mengecewakan ya mas?
BalasHapuswah..........ritual ya...?
BalasHapussemoga sukses ya seminarnya mas... hohooh
BalasHapusseminar itu ritual ya???
BalasHapushehehe baru tau aquw... :21:
baru tau nih kalo ritual itu seminar....
BalasHapusemoticonnya tetep gak bisa!! :19 :28
seminar itu ritual ya?mirip ama ritual buang sial atau seret rejeki donk hehehehehe salam kenal semua..
BalasHapus