Catatan pribadi tentang apa saja

Kamis, 18 Maret 2010

Saga Pak Susno

Saga adalah semacam hikayat seseorang yang penuh lika-liku yang bisa berakhir happy atau unhappy atau tragis.saya mencoba mengikuti saga mantan Bareskrim Jendral (bintang tiga) Susno Duaji (SD).Ya karena memang Pak SD sedang memerankan tokoh baik setelah beberapa waktu lalu sempat dicap rame-rame sebagai dalang drama "cicak vs buaya". Dengan "asornya" kubu buaya, maka sang sutradara sekarang harus dijadikan sesajen di pelataran politik intern Polri. Namun, Pak SD tampaknya tidak tertarik untuk "just fading away in the background" alias lenyap di latar belakang, tetapi beliau maunya melakukan perlawanan. Untuk itu sekarang peran yang dimainkan oleh Pak SD bertukar: menjadi seorang tokoh super jujur yang dizolimi oleh para boss. Karenanya, kisah yang dibuat sekarang berbeda total: Dari peran buaya sekarang menjadi peran sang pendekar pembela kebenaran.

Pak SD kini sedang menantang kanan kiri mencari musuh yang dulu adalah teman dan boss sendiri. Perkara orang kemudian bertanya "Kok baru sekarang?" itu tidak penting untuk beliau jawab. Yang penting adalah rawe-rawe rantas malang-malang tuntas. Saga seperti ini biasanya berakhir tragis, karena Pak SD sama juga sedang melawan angin lesus hanya bersenjatakan sebuah payung kertas. Pertama-tama, masa lalu beliau yang kontroversial itu saja sudah membuat orang yang mau support beliau mikir-mikir. Paling-paling media yang mau cari sensasi lalu ngompori Pak SD supaya makin keras bicara dan makin kontroversi, sehingga rating dan oplag makin naik. Soal apakah kalau nanti Pak SD dibenturkan dengan kuasa lalu babak belur, saya berani taruhan TV One, Metro, dll akan "tinggal glanggang, colong playu"! Kedua, Pak SD lupa adagium dalam dunia aparat kepolisian bahwa "they protect their own" alias saling melindungi. Apalagi kalau sudah terkait dengan boss. Sebab hanya dengan "yang demikianlah" Polri dapat bertahan lama dari hantaman luar dan dalam. Kecuali dalam kondisi tertentu yang sudah tidak mungkin diproteksi, seperti pembunuhan atau sejenisnya, para anggota Polri wajib hukumnya melindungi korps dari nama buruk atau pencemaran.

Kalau pencemaran itu dilakukan oleh anggota sendiri, hukumannya bisa lebih serius supaya hal ini tidak ditiru oleh anak buah yang lain. Tentu anda bertanya, kalau begitu Polri melindungi kejahatan dong? Entar dulu! Polri sebagai aparat tentu punya kode etik dan SOP yang mesti dilewati sebelum tuduhan dilontarkan. Kendati Presiden, seumpamanya, mau meladeni keluhan Pak SD, belum tentu juga akan bisa terlaksana karena akan terjadi moral hazard jika hal itu dilaksanakan. Tuduhan Pak SD bahwa beberapa Jenderal Polisi berperan sebagai makelar kasusu (markus), tentu adalah perkara yang sangat serius dan secara ideal memang harus dibuka.

Terlepas dari apa yang menjadi motivasi Pak SD, saya kira orang perlu memberikan "the benefit of the doubt" kepada beliau dan melakukan aksi pemeriksaan dalam batang tubuh Polri. Sayangnya hal di atas sangat sulit apalagi dalam kondisi Presiden sedang sangat tergantung pada kemampuan Polri untuk berkiprah: penanggulangan terorisme, narkoba, dsb. Jadi saya akhirnya hanya bisa bilang "good luck Pak Susno!". Seandainya perjuangan bapak ini didukung oleh para facebookers sebagaimana waktu mereka melawan beliau dalam "cicak vs buaya", maka saga ini bakal menarik. Tapi seperti kata orang, "luck never knocks twice" (nasib baik tidak pernah mengetuk pintu dua kali). Saya hanya ingin melihat bagaimana dan berapa lama saga Pak SD ini berakhir, apakah cukup cepat atau berlama-lama. Bahwa ujungnya sudah dapat diperkirakan - yaitu dengan kekalahan Pak SD - itu tak perlu dipersoalkan lagi...


23 komentar:

  1. Pak SD entah apa maksudnya
    tapi lepas dari itu, emang orang seperti dia saat ini sedang dibutuhkan

    BalasHapus
  2. sy jg ingin menambahkan tdk sedikit didunia ini yg dulunya dibenci krn sikapny yg mungkin tdk dpt diterima namun akhirnya ketika berubah ia jd seseorng yg diharapkan dan bahkan dipuja kinerjanya

    BalasHapus
  3. ketika itu benar maka sampaikanlah.. jadi bukan fitnah, atawa cari sensasi.. itu mungkin menurut pandi..

    BalasHapus
  4. yg bikin 'mumuet'adalah Terlalu banyak pejabat yang karena sudah kehabisan jabatan lalu berpretensi jadi malaikat..(semoga sy keliru)

    Biar nanti sejarah saja yang mencatat..

    BalasHapus
  5. Kunjungan malam sobat, xmb baca hikayat Pak SD..;-)..,

    BalasHapus
  6. muantabb... bongkar terus......
    salm knal sobt.. :D

    BalasHapus
  7. Sy agak pesimis SD akan menang.. Tp apapun motifasinya,bila yg diperjuangkan adalah membongkar hal2 negative,kita perlu memberikan apresiasi dan mendukung..

    BalasHapus
  8. PAK SD memegang kata kunci, "katakanlah kebenaran meski itu terasa pahit". semua yg mereka ada-adakan akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kok.

    BalasHapus
  9. Orang sprti beliau skrg ini sangat dibutuhkan.

    BalasHapus
  10. pernah liat di tipi sih,berita tentang beliau,tapi gak begitu ngikutin beritanya. .

    nice post gan !

    BalasHapus
  11. semuanya bagaikan panggung sandiwara ...

    BalasHapus
  12. semoga saja semuanya itu atas dasar kebenaran bukan kepentingan semata-mata.

    BalasHapus
  13. entah siapa yg benar ya mas... ?_?



    btw, boleh tukeran link ga?? ^_^
    saya tggu kaarnya ya..
    makasih..

    BalasHapus
  14. hmm..kayaknya bakal ada konspirasi yg terungkap nih. saya tunggu dah sepak terjang beliau, mw sampe mana sih? :)
    salam hangat.

    BalasHapus
  15. wah...ulasan beritanya menarik..dari kisah yg biasa dikemas dengan bahasa yg oke...

    BalasHapus
  16. Sebenernya salut dengan keberanian pak SD ini, tapi saya juga bertanya-tanya apakah sikap beliau seperti itu hanya karena sakit hati ? kalau tak dilengserkan dari jabatan, apakah masih berani bersikap seperti ini ?

    BalasHapus
  17. inetku baru bisa buka blogmu menjelang sy pulang kerja...jadi belum sempet baca...tapi aku mau kamu tanggung jawab tuh aku udah buat Cbox...trus gimana buang shoutmixnya....ym aja yah di aku yayanfariasih@yahoo.com ...tapi senin hehehe...

    BalasHapus
  18. apakah selamanya politik itu kejam...(bang fals)

    BalasHapus
  19. wah lama nggak ngikutin beritanya P Kusno, menarik sekali tulisan ini.

    BalasHapus
  20. iya sama, aku baru tahu setelah baca ini.

    BalasHapus

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
Check Page Rank
Copyright © Sekitar Kita | Powered by Blogger
Design by Saeed Salam | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com